Cari Blog Ini

Sabtu, 19 April 2014

Karya Tulis Ilmiah "Pengaruh Rokok Terhadap Kadar Kolesterol 2 Jam Setelah Merokok Pada Perokok Aktif”

ABSTRAK
Firdaus“Pengaruh Rokok Terhadap Kadar Kolesterol 2 Jam Setelah Merokok Pada Perokok Aktif”
Dibimbing Oleh : (Idris Mone dan Syamsul Ridjal)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengaruh rokok terhadap kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif. Dengan mengetahui kadar kolesterol sebelum merokok dan 2 jam setelah merokok.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kolorimatrik enzimatik CHOD-PAP yang merupakan metode pengukuran kadar kolesterol dalam darah yang menggunakan bantuan 3 enzim, yaitu : kolesterol esterase, kolesteroloksidasedanperoksidase
Dari hasil pemeriksaan kolesterol sebanyak10 sampel yang dilakukan di Laboratorium D-3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur Makassar, dan dianalisa dengan uji t dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh peningkatan terhadapkadar kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok dengan t hitung(-2.675) < ttabel (2,262) pada derajat kemaknaan 0,05 maka H0diterima.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya agar kiranya dapat meneliti pemeriksaan kadar lipid yang lain misalkan HDL, LDL ataupun Trigliserida bagi perokok aktif untuk melihat pengaruh Rokok terhadap kadar lemak dalam darah.

Daftar Pustaka : Tahun (1999 – 2009)






BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Merokok adalah salah satu faktor  resiko utama baik untuk penyakit jantung koroner dan stroke, selain hubunganyan dengan berbagai kanker. Temuan dari kajian Framingham heart dan kajian british regional heart, misalnya menyatakan bahwa merokok dikaitkan dengan resiko penyakit jantung koroner dua sampai tiga kali lebih besar dari pada resiko bagi bukan perokok. bergantung pada jumlah tembakau yang terdapat pada rokok. Juga dikalkulasikan bahwa perokok bertanggung jawab atas 18% kematian karena penyakit jantung koroner dan 11% karena stroke dan tentu saja, resiko penyakit jantung koroner berlipat ganda bila perokok dikaitkan dengan faktor resiko lainnya .( Povey R.2002).
Menurut para ahli Organisasi Kesehatan Sedunia World Health Organitation(WHO), 12 Juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya, setengahnya (6 juta) meninggal dunia akibat penyakit jantung koroner dan stroke.Di negara maju, penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu, terutama di Eropa.Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986.Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga.(Bahri Anwar, 2009)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Edial Sanif, penyakit jantung menempati posisi kelima terbesar penyebab kematian di Indonesia. Kondisi ini dikaitkan dengan pola hidup sehari-hari yang tidak sehat, salah satunya yang mengakibatkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.Kelebihan kolestrol dalam darah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dalam 10 tahun belakangan ini(Sanif,2008).
Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Banyak orang yang sudah tahu akan dampak atau bahaya yang ditimbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh manusia , bagi masyarakat awam , merokok sudah jelas bisa merusak paru-paru karena asap yang dihisap oleh si perokok langsung masuk ke paru-paru. Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkatkan kadar kolesterol jahatLow Density Lipoprotein (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baikHigh DensityLipoprotein(HDL) dalam tubuh manusia (http//:www.klikdokter.com).
Dokter spesialis jantung sekaligus Ketua Perkumpulan Vaskuler Indonesia Aulia Sani SpJP(K), FJCC mengungkapkan, merokok dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Pada orang-orang yang merokok, ditemukan kadar HDL-nya rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar LDL-nya. Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh.
Kadar lemak dalam darah akan mengalami peningkatan  2 jam setelah merokok ketika perokok menghabiskan 2-5 batang rokok (Davidson, C. 2003).
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40 persen di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.  Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.Selain memperburuk profil lemak atau kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi.Merokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah sehingga mudah menggumpal, mengganggu irama jantung dan kekurangan oksigen karena CO (karbon monoksida). (Davidson, C. 2003)




B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil permasalahan sebagai berikut:
Adakah pengaruh peningkatan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif ?
C.   Tujuan Penelitian
1.    Tujuan umum 
Dengan melihat permasalahan di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif.
2.    Tujuan khusus
                 Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok.
D.   Manfaat Penelitian
            1. Bagi peneliti
a.    Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh rokok terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
b.    Lebih banyak mengetahui ilmu pengetahuan tentang bahaya rokok dan kolesterol.



            2. Bagi institusi
            Sebagai refensi bagi institut untuk melakukan penelitian lanjutan
            3.Bagi masyarakat
a.    Menambah wawasan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
b.    Mengetahui pengaruh rokok akan kesehatan tubuh para perokok aktif dan orang di sekitarnya (perokok pasif).















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR
A.   Tinjauan umum tentang kolesterol
1.    Pengertian kolesterol
          Kolesterol adalah steroid yang terutama dijumpai pada binatang dan sangat jarang pada tumbuh-tumbuhan. Kolesterol merupakan makanan utama manusia dan juga disintesa dalam tubuh, senyawa ini merupakan makanan prekursor yang penting dari hormon streoid dan asam empedu, suatu pengemulsian lemak yang dikeluarkan ke dalam usus halus. Kadar kolesterol dalam aliran darah dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diet dan metabolisme makanan dalam tubuh (Servavius, 2007)
          Kolesterol adalah produk khas hasil metabolisme hewan, dengan demikian terdapat dalam berbagai makanan berasal dari hewan seperti kuning telur, hati, daging, dan otak. Setidaknya lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis (sekitar 700 mg/hari) dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari (Mayes P, 1999).
      Kolesterol merupakan salah satu sari sejumlah lemak yang dibawah dari aliran tubuh kita diliputi lipid dengan protein khusus yang membuatnya dapat larut dalam air. Tekstur kolesterol lembut dan berlilin dengan konsisrensi seperti lilin panas, warna putih kehijauan. Substansi berlemak merupakan bagian terbesar yang terbentuk dalam tubuh dihati (Povey R, 2002).
2.    Manfaat kolesterol
          Kolesterol mempunyai peranan yang sangat penting untuk mempertahankan kesehatan, fungsi utama adalah (Povey R. 2002)
a.    Menyediakan komponen esensial membran disetiap sel tubuh kita.
b.    Digunakan untuk membuat empedu. Cairan warna hijau disimpan didalam kandungan empedu dan berperan dalam proses pencernaan makanan.
c.    Merupakan dalah satu bahan yang diperlukan untuk membuat vitamin D.
d.    Membuat penghambat produksi hormon yang utama dalam kehidupan.
e.    Membantu melapisi saraf kita dan menyediakan bahan zat anti air pada permukaan arteri.
3.     Klasifikasi kolesterol
      Untuk mengetahui jenis kolesterol kita dapat membedakannya menjadi 2 yaitu:
a.    Low Density Lipoprotein (LDL)
                 LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat berbentuk lemak mirip dengan lilin. Tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk / menempel di sepanjang dinding pembuluh nadi korner. Penumpukan dipembuluh darah akan mengakibatkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah ( asterioklorosis ). Lemak dari hati, kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang bernama LDL, untuk di bawa ke sel – sel tubuh yang memerlukan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah LDL dianggap sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B.
b.    High Density Lipoprotein (HDL)
                 HDL kerap disebut lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat.Kolesterol  tinngi adalah tingkat koesterol yang berlebihan dalam darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A. (ichamor.blogspot.com)
4.    Biosintesis kolesterol
                        Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: (Mayes P, 1997)
a.    Sintesis mevalonat dari asetil-KOA.
       
b.    Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan CO2
c.    .Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa antara skualen.
d.    Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk,     yaitu lanosterol.
e.    Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahap lebih lanjut, termasuk pelepasan tiga gugus metil .
5.    Penyebab kolesterol
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.
a.    Makanan sehari-hari
           Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa.Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol.Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih.
                 Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh.Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.
b.    Berat badan
                      Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya.Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
c.    Kurang bergerak
                   Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak.Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki.Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
d.    Umur dan jenis kelamin
                      Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.
e.    Penyakit tertentu
                            Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol masih tinggi.Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
f.     Sejarah keluarga
                      Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.
g.    Merokok
                      Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat.Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.
Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.(Nurasriyah Siti. 2012)
6.    Cara mencegah kolesterol
                   Kolesterol sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
a.    Mengetahui kadar kolesterol
                 Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
b.    Menjaga keseimbangan berat badan
                 Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.

c.    Aktvitas fisik rutin
                 Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
d.    Mengonsumsi multivitamin
               Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu.Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung (Nurasriyah Siti. 2012).
B.   Tinjauan Umum Tentang Rokok
1.    Pengertian rokok
          Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm, berwarna putih dan coklat, biasanya berisi daun- daun tambakau yang telah dicacah, ditambah seperti sedikit racikan-racikan seperti cengkeh, saus rokok serta racikan lainnya. Untuk menikamati sebatang rokok perlu dilakukan pembakaran pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup pada ujungya yang lain (Triswanto S, 2007).
2.    Jenis  rokok
Ada  dua  jenis  rokok , rokok  yang  berfilter  dan  tidak  berfilter . Filter  pada  rokok  terbuat  dari  bahan  busa  serabut  sintetis  yang  berfungsi  menyaring  nikotin(Triswanto S, 2007).
3.    Kandungan  asap  rokok
Menurut WHO (World Health Organization)  ternyata  mengandung  4.000  zat  kimia diantaranya ;
a.    Polonium  – 201  (bahan   radioaktif),
b.    Acetone (bahan  pembuat  cat),
c.    Ammonia (bahan  untuk  pencuci  lantai),
d.    Napthalene ( bahan  kapur  barus ),
e.    DDT  &  arsenic (yang  biasa  untuk  racun  serangga),
f.     Tar (bahan  karsinogen  penyebab  kanker)
g.    methanol (bahan  bakar  roket),
h.    nikotin  (sebuah  zat   yang  bisa  menimbulkan  kecanduan),
i.      cadmium (digunakan   untuk  accu  mobil),
j.      vinyil  chloride (bahan  plastik  PVC),
k.    phenol  bhutane  (bahan  bakar  korek  api),
l.      hydrogen  cyanida  (gas  beracun  yang  lazim  digunakan  di  kamar  eksekusi hukuman  mati),
m.   carbon  monoxide (asap  dari  knalpot  kendaraan) dsb

Gambar 1. Kandungan Rokok(Triswanto S, 2007).
4.    Komponen  Gas  Asap  Rokok
a.    karbon  monoksida ( CO)
Sejenis  gas  yang  tidak  memiliki  bau .  Unsur  ini  dihasilkan  oleh  pembakaran yang  tidak  sempurna  dari  unsur  zat  arang  atau  karbon.Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
b.    Ammonia         
Merupakan  gas  yang  tidak  berwarna  yang  terdiri  dari  nitrogen  dan  hidrogen . Zat  ini  sangat  tajam  baunya  dan  sangat  merangsang  begitu  kerasnya  racun  yang ada  pada  amonia  sehingga  kalau  disuntikkan  sedikit  pun  kepada  peredaran  darah  akan  mengakibatkan  seseorang  pingsan  atau  koma .
c.    Nitrogen  Oksida
Sejenis  gas  tidak  berwarna  dan  bila  terisap  dapat  menyebabkan  hilangnya pertumbuhan  dan  mengakibatkan  rasa  sakit.
d.    Formal  Dehid
Sejenis gas tidak berwarna dan bau yang tajam.

e.    Hidrogen  syanida
    Sejenis  gas  yang  tidak  berwarna ,  tidak  berbau ,  dan  tidak  memliki  rasa.
5.    Komponen  Partikel  Asap Rokok
a.    Tar        
Mengandung  bahan  kimia yang beracun sebahagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker/ karbinogen.
b.    Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih..nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar.
Rumus kimia nikotia adalah C10H14N2, yang bias larut dalam air dan suatu cairan alkaloid (zat organic yang mengandung nitrogen, terasa pahit, tidak berwarna, berbentuk kristal dan memeiliki susunan alkali) yang sangat beracun.Nikotin terdapat dalam tembakau yang memeliki efek merugikan dan mematikan dari pada narkotik, kokain, heroin, atau alcohol. Nikotin dianggap sebagai obat dalam ensiklopedi kedokteran tetapi tidak digunakan dalam dunia kedokteran.
c.    Fenol                                                             
Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
d.    Metanol
Sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar.Meminum atau menghisap metanol dapat mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
e.    Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari.Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
6.    Dampak asap rokok
a.    Penyakit jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut.Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard.Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah. (Joewono, 2003)
b.    Stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
c.    Kanker paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru.Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai  karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
d.    Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput. (Baraas, 2003)
e.    Impotensi
               Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa.Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.Pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran.Penelitian tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok.120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat merokok.Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per tahunnya.
f.     Sirkulasi darah yang buruk                                                             
   Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.

g.    Tulang rapuh
   Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
h.    Gigi berbercak dan nafas bau.
   Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelatpada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
i.      Bronchitis
j.      Gangguan kehamilan
k.    Cacat pada janin.
l. Kanker rongga mulut
C.   Tinjauan Metode Enzimatik Kolorimetrik CHOD-PAP
                 Kolesterol ditentukan secara enzimatik menggunakan kolesterol esterase dan kolesterol oksidase.Hydrogen peroksida membentuk warna merah bila bereaksi dengan 4-aminopenazon dan fenol dibawah pengaruh peroksidase.Intensitas warna sebanding dengan konsentrasi kolesterol dan dapat ditentukan secara fotometrik (Anonim, 2003).
Reaksi :
Kolesterol ester + H2O chol.esterase cholesterol + fatty acid
Kolesterol + O2chol.oxidase 4-cholestone-3-one + H2O2
2H2O2 + 4-aminophenazone + phenol  peroksidase
4-(p-benzoquinone-monoimino)- phenazone + 4H2O2
Tes kolesterol total metode CHOD-PAP merupakan metode pengukuran kadar kolesterol dalam darah yang menggunakan bantuan 3 enzim, yaitu : kolesterol esterase, kolesterol oksidase dan peroksidase. Alasan penggunaan enzim dalam pengukuran adalah bahwa pengukuran dengan enzim yang sangat khas, kecilnya konsentrasi senyawa yang akan diukur serta alasan praktis menyangkut kemudahan, kecepatan dan ketepatan diagnosis.
           Kolesterol ester yang terdapat dalam sampel dihidrolisis oleh kolesterol esterase menjadi kolesterol bebas dan asam lemak.Selanjutnya kolesterol dioksidasi oleh kolesterol oksidasi menghasilkan hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida ini akan bereaksi dengan 4-aminophenazone dalam suatu reaksi yang dikatalis oleh peroksidase, menghasilkan 4-(p-benzokinon-monoimino)-fenason yang berwarna merah, intensitas warna yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi kolesterol (Hardjoeno H, 2007)
D.   Kerangka Fikir
                 Dalam satu batang rokok terdapat bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.  Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung dan dapat memperburuk kadar kolesterol.Pada perokok aktif, sering ditemukan kadar HDL-nya rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar LDL-nya. Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh. "Intinya, transportasi lemak menuju ke hati menjadi terganggu.
                 Pada orang perokok aktif akan melakukan puasa merokok selama 10 – 14 jam pada malam hari dan di pagi hari dilakukan pengambilan sampel darah,  kemudian diperiksa kadar kolesterol dengan metode CHOD-PAP. Dan 2 jam setelah merokok, dilakukan kembali pengambilan sampel darah  kemudian di periksa kembali kadar kolesterolnya untuk mengetahui apakah ada peningkatan kadar kolesterol2 jam setelah merokok?





Perokok Aktif
Sampel sebelum merokok
sampel 2 jam setelah merokok
 


          
Pemeriksaan Cholesterol Metode CHOD-PAP
Hasil
 






Gambar 2. Kerangka Pikir
E.   Hipotesa
1. Hipotesa nol (H0)
            Tidak ada pengaruh peningkatan terhadap kadar kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok.
2. Hipotesa alternatif (H1)
            Ada pengaruh peningkatan terhadapkadar  kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok.








BAB III
METODE PENELITIAN
A.   Jenis Penelitian
            Jenis penelitian ini dilakukan secara quasi eksperimen yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh peningkatan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif.
B.   Alur Penelitian

Perokok Aktif
                                                
        
Pengambilan Sampel sebelum merokok
Pengambilan sampel 2 jam setelah merokok
Pemeriksaan Cholesterol Metode CHOD-PAP
Hasil
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan
 

















Gambar. 2.     Alur Penelitian


C.   Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium universitas indonesia timur makassar pada bulan mei 2013.
D.   Populasi dan Sampel
1.    Populasi
      Populasi dalam penelitian ini adalah perokokaktif yang berusia 20 – 50 tahun.
2.    Sampel
     Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah serum pada perokok aktif sebanyak 10 sampel yang diambil sebelum merokok dan 2 jam setelah merokok dengan menggunakan tekhnik Purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
E.     Variabel Penelitian
1.    Variabel bebas
Pengaruh rokok terhadap kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif.
2.    Variabel terikat
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok.


F.    Kriteria sampel
A.   Perokok aktif yang berusia di atas 20 tahun
B.   Perokok yang merokok kurang lebih 1 bungkus dalam sehari
C.   Lamanya merokok di atas 5 tahun.
G.   Defenisi operasional
1.    Kadar kolesterol adalah jumlah kolesterol dalam darah yang dinyatakan dalam mg/dl
2.    Kolesterol senyawa yang termasuk lemak dengan daya larut yang sangat kecil dalam air.
3.    Perokok adalah orang yang merokok selama lebih 3 tahun.
4.    Rokok yang dimaksud adalah rokok yang memilikifilter dan tidak memiliki filter.
H.   Pengumpulan Data
1.    Pra analitik
a.  Persiapan pasien
1)    Puasa Merokok 10-14 jam
2)    Setelah pengambilan darah vena perokok aktif akan merokok dan 2 jam setelah merokok dilakukan kembali pengambilan darah vena.
3)    Tidak mendapat obat yang mendapat kadar lipid dalam 2 minggu terakhir
4)    Tidak sedang mengalami stress oleh penyakit akut.

b.  Prinsip tes
                  Melalui proses hidrolisasi ensimatik (dengan phenolxidase) dapat ditentukan cholesterol yang berdasarkan terbentuknya quinoneimine sebagai hasil reaksi antara H2O2 dengan aminophena zone.
            Reaksi
Cholesterol Ester + HO Chol.EsteraseCholesterol + Fatty Acids   
Cholesterol   + O2Chol.Oxidase              4- Cholestone-3-one  + HO2
2HO2+4-Aminophenazone +phenolperoksidase 4-(p-benzoquinone-monoimino)-phenazone + 4H2O2.
c.Alat dan bahan serta sampel
      a. Alat
                        1) Fotometer
                        2) Centrifuge
                        3) Klinikpet
                        4) Tabung reaksi dan rak tabung
                        5) Tip warna kuning dan biru
                        b. Bahan
1)  Reagen kolesterol
                        c. sampel
                        1) serum
            2.  Analitik
a.    Siapkan 22 tabung steril
b.    Beri label blanko pada 1 tabung, dan label standar untuk 1 tabung.
c.    Beri label A 01 - A 10 untuk 10 tabung reaksi dan B 01 – B 10 untuk 10 tabung reaksi lainnya (tabung A untuk sampel sebelum merokok, dan tabung Bn untuk sampel 2 jam setelah merokok)
d.    Pada tabung standar di isi 10 ul larutan standar
e.    Dan pada tabung sampelmasing – masing di pipet  serum sebanyak 10 ul
f.     Tambahkan 1000 ul reagen kerja kolesterol pada 22 tabung tersebut.
g.    Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25 0c atau 5 menit pada suhu 370c. ukur absorbans blanko, standar dan sampel dalam waktu 60 menit pada fotometer.
h.    Catat hasil pemeriksaan
2.    Pasca analitik
< 200 mg/dl                          Normal
                   200 – 239 mg/dl Diwaspadai terjadinya PJK
                    = 240 mg/dl      Resiko terjadinya PJK
                   ( Hardjoeno H, 2007)
I.     Analisa Data
         Hasil uji coba laboratorium disajikan dalam bentuk tabel yang selanjutnya dianalisa secara deskriptif dengan uji t dan tingkat kepercayaan 95 % dengan kriteria penerimaan dan penolakan  :

keterangan :
d     :    Selisih / beda antara nilai pre dengan post
d     :    Rata – rata selisih / beda antara nilai pre dengan post
Sd  :    Simpangan baku dari d
n     :    Banyaknya sampel
            Kriteria penerimaan dan penolakan yaitu :
            Ho diterima jika ˂ Ditolak jika > .(Sugiyono,   2004).








BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Penelitian
            Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada perokok aktif  sebanyak 10 orang yang dilakukan pengambilan darah vena sebelum merokok dan 2 jam setelah merokok dan di periksa di Laboratorium D-3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur Makassar pada tanggal 11 mei 2013 diperoleh hasil kolesterol pada tabel di bawah ini:
Tabel. 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Sebelum Merokok dan 2 Jam Setalah Merokok
No.
Kode Sampel
Hasil Pemeriksaan Kolesterol (mg/dl)
Kolesterol Sebelum Merokok
Kolesterol 2 jam Setelah Merokok
1
A
105
112
2
B
76
82
3
C
102
107
4
D
95
104
5
E
130
156
6
F
124
136
7
G
168
174
8
H
106
118
9
I
87
91
10
J
82
104

Jumlah
1075
1184

107,5
118,4
Sumber Data Primer : 2013
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada perokok aktif sebelum merokok, nilai kadar tertinggi 168 mg/dl dan nilai kadar terendah 76 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok, nilai kadar tertinggi 174 mg/dl dan nilai kadar terendah 82 mg/dl.
Tabel 4.2 Hasil analisis uji-t Pengaruh rokok terhadap kadar kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok.

SumberVariasi
Kasus
Rata-rata (mean)
SD
t-hitung
t-tabel
Sebelum Merokok
10
107.5
27.27738
-2.675
2,262
2 jam setelah merokok
10
118.4
28.82206
Sumber Data Primer : 2013
Tabel 4.2.Menunjukkan bahwa t-hitung (-2.675)<t-tabel (2,262) yang berarti Ho diterima dan tidak ditemukan adanya pengaruh rokok terhadap kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif dengan tingkat kepercayaan 95% .
B.   Pembahasan
     Kolesterol adalah steroid yang terutama dijumpai pada binatang dan sangat jarang pada tumbuh-tumbuhan. Kolesterol merupakan makanan utama manusia dan juga disintesa dalam tubuh, senyawa ini merupakan makanan prekursor yang penting dari hormon streoid dan asam empedu, suatu pengemulsian lemak yang dikeluarkan ke dalam usus halus. Kadar kolesterol dalam aliran darah dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diet dan metabolisme makanan dalam tubuh.
Kadar lemak dalam darah akan mengalami peningkatan  2 jam setelah merokok ketika perokok menghabiskan 2-5 batang rokok. Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40 persen di antaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.  Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.
Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkatkan kadar kolesterol jahatLow Density Lipoprotein (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baikHigh DensityLipoprotein(HDL).Pada orang-orang yang merokok, ditemukan kadar HDL-nya rendah. Itu artinya, pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar LDL-nya. Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh dan dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah koroner sehingga dapat menimbulkan penyakit jantung koroner.

Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu serum pada darah perokok aktif yang diambil sebelum merokok dan 2 jam setelah merokok yang kemudian diperiksa dengan menggunakan alat fotometer. Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.1bahwa, secara deskriptif terlihat ada pangaruh peningkatan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok, tetapi secara statistikdidapatkan hasil hitung uji t menggunakan spss dengan tingkat kepercayaan 95%dimana t-hitung (-2.675)<t-tabel (2,262) yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ditemukan adanya pengaruh rokok terhadap peningkatan kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 9.
Faktor sumber daya manusianya (SDM) juga telah dikendalikan dengan melakukan pemeriksaan kolesterol langsung  pada serum darah sebelum merokok dan 2 jam setelah merokok menggunakan fotometer oleh tenaga yang sama.
Kemudian faktor dari tiga tahapan pemeriksaan mencakup tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik yang dapat mempengaruhi ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan juga telah dikendalikan semaksimal mungkin dengan cara memperhatikan kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada waktu melakukan pemeriksaan sehingga dilakukan tindakan penanggulangan dan hasil yang dikeluarkan tepat dan teliti. 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengaruh rokok terhadap kadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif, disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh rokok terhadapkadar kolesterol 2 jam setelah merokok pada perokok aktif. Dimana t-hitung(-2.675) < t-tabel (2,262) pada tingkat kepercayaan 95% α (0,05) yang berarti H0diterima dan H1 ditolak.
B.   Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya agar kiranya dapat meneliti pemeriksaan kadar lipid yang lain misalkan HDL, LDL ataupun Trigliserida bagi perokok aktif untuk melihat pengaruh Rokok terhadap kadar lemak dalam darah.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar